Saat ini banyak sekali pelatih berekebangsaan Spanyol yang
mendunia. Prestasi mereka telah banyak menginspirasi skema permainan yang kita
nikmati saat ini. Kemunculan taktik tiki-taka ala Pep Guardiola contohnya,
adalah salah satu teknik permainan menyerang nan menghibur. Dari beberapa
tangan dingin pelatih tersebut muncul pemain-pemain muda bertalenta. Dan dengan
kejeniusannya meramu pemain dalam skema permainannya menjadikan klub
bergelimang prestasi.
Berikut 7 pelatih terbaik berkebangsaan Spanyol seperti
dilansir dari footballwhispers.com(18/10/2017)
Luis Enrique kala masih membesut Barcelona
7. Luis Enrique
Pelatih yang mengawali karir kepelatihannya bersama tim
Barcelona B ini telah membawa Barcelona meraih treble di musim pertamanya
menangani Barcelona. Bisa dikatakan bahwa momen paling penting Luis Enrique
saat menjadi manajer datang bukan saat memimpin Barcelona meraih juara, namun
dalam keputusan taktisnya.
Dia dengan jenius membiarkan Lionel Messi lebih bergerak di
kanan depan sementara Luis Suarez mengambil peran sebagai penyerang utama dan
mengembalikan gaya bermain raksasa Katalan tersebut. Dia juga melakukan transisi
di lini tengah Barcelona. Meringankan transisi di era sepak bola yang
menonjolkan penguasaan bola yang terpusat pada sosok Xavi Hernandez yang telah
menua dan di ambang meninggalkan klub kala itu.
Mantan pelatih AS Roma dan Celta Vigo tersebut menagkhiri
kontrak manajerialnya bersama Barcelona di akhir musim 2016/2017 dengan
mempersembahkan gelar Copa del Rey.
Luis Aragones kala merayakan keberhasilan mengantar Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008
6. Luis Aragones
Pelatih yang mengantar timnas Spanyol meraih Piala Eropa
pada tahun 2008. Ia mengadopsi gaya tiki-taka saat itu di timnas Spanyol.
Hasilnya Spanyol berhasil meraih Piala Eropa dengan mengalahkan Jerman di Final
kala itu.
Prestasi tersebut tak diragukan lagi, tapi jauh sebelum
Aragones berhasil mempersembahkan gelar tersebut, Aragones telah memenangkan
beberapa penghargaan penting dalam karirnya sebagai pelatih kala menangani Atletico
Madrid.
Pelatih yang pada saat masih aktif di lapangan telah
mencetak 100 gol di liga Spanyol tersebut segera mengambil posisi pelatih
sesaat setelah dia memutuskan pensiun. Memenangkan gelar La Liga pada tahun
1977 dan mempersembahkan pila Interkontinental. Dia juga sempat melatih
Barcelona sebelum memutuskan untuk menahkodai timnas Spanyol pada tahun 2004.
5. Jose Villalonga
Pelatih yang menganyar Spanyol meraih juara Piala Eropa
untuk pertama kalinya pada tahun 1964. Mereka berhasil juara di tanah sendiri
kala menundukkan Uni Soviet. Sebelum melatih timnas Spanyol, Villalonga
memiliki prestasi yang bagus selama menangani duo klub Madrid. Bersama Real
Madrid dia berhasil memenangkan dua gelar liga dan dua piala kejuaraan Eropa.
Kemudian dia berpindah ke Atletico Madrid dan mempersembahkan dua gelar Piala
Spanyol dan satu gelar Piala Winners Eropa.
Rafa Benitez mencari petualangan baru bersama Newcastle United
4. Rafael Benitez
Saat ditanya apakah Rafa Benitez termasuk pelatih yang
bertangan dingin pasti jawabannya akan berbeda-beda. Penggemar Liverpool pasti
akan mengatakan bahwa dia adalah salah satu pelatih hebat di dunia saat ini.
Para penggemar Valencia akan mengatakan bahwa dia adalah salah satu pelatih
yang dicintai oleh penggemar. Tapi tidak bagi para fans Napoli. Fans asal
kota Naples akan mengatakan kekacauan
dalam sepak bola kala klub kesayangannya dilatih oleh pria Spanyol tersebut.
Tapi Rafa Benitez memang bukan pelatih sembarangan. Pelatih
Newcastle United ini adalah pelatih dengan banyak gelar untuk bebrapa klub yang
dia tangani. Dua gelar Piala UEFA dalam tiga tahun dia persembahkan untuk
Valencia.
Selain itu Benitez juga sukses di tempat lain. Di Inggris
dia mempersembahkan trofi Liga Champions Eropa bersama Liverpool plus satu
Piala FA. Sementara Chelsea berhasil menjuarai Liga Europa.
Dia memang tak beruntung di Italia bersama Napoli. Tapi tiga
tahun kala melatih Valencia kala itu sungguh tidak akan mudah dilupakan.
Del Bosque kala menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
3. Vicente Del Bosque
Pelatih bertangan dingin Spanyol. Di tangan Del Bosque
Spanyol berhasil meraih Piala Eropa 2008. Melanjutkan apa yang diraih
pendahulunya, Aragones di Piala Eropa 2004. Selain itu timnas Spanyol juga berhasil
merengkuh trofi Piala Dunia pertamanya pada tahun 2010.
Sebelum menjabat pelatih timnas Spanyol, Real Mdrid pernah
merasakan tangan dingin Del Bosque. Tercatat dia mempersembahkan dua gelar liga
dan dua gelar Liga Champion bagi El Real.
Miguel Munoz kala masih aktif melatih sepak bola
2. Miguel Munoz
Tidak mudah untuk menahan posisi manajer Real Madrid -
bahkan del Bosque tersebut akhirnya dipecat. Tapi berbicara tentang kualitas
dan konsistensi Miguel Muñoz adalah jawabannya. Dia merupakan pelatih yang
cukup lama bertahan menangani Real Madrid
Antara tahun 1960 dan 1974 ia menangani Los Blancos,
memenangkan sembilan gelar Spanyol, lebih banyak dari yang dimiliki manajer
lain (saingan terdekatnya - Enrique Fernandez, Helenio Herrera dan Johan Cruyff
- memenangkan empat gelar). Muñoz juga melanjutkan tradisi baik klub dengan memenangkan
Piala Eropa. Dia juga memenangkan satu Piala Intercontinental dan dua Piala
Spanyol.
Pep Guardiola kala masih membesut Barcelona.
1. Pep Guardiola
Sepak bola yang dimainkan oleh Pep Guardiola di Barcelona
akan hidup lama dalam ingatan. Keputusannya untuk membawa Messi masuk ke tim
utama Barcelona dan membiarkannya beroperasi sebagai false-nine. Selain itu ia
mempromosikan Sergio Busquets dalam peran menjaga kedalaman lini tengah. Ia
juga berhasil membawa pulang Gerard Piqué dari Manchester United untuk
memperkuat lini pertahanan Blaugrana.
Pengambilan keputusan pria Catalan dan gaya bermain
sensasional membuat Barcelona meraih treble liga, piala Spanyol dan Liga
Champions pada tahun 2009. Itu ditambahkan oleh Piala Super Spanyol, Piala
Super Eropa dan Piala Interkontinental. Dua gelar La Liga lagi, satu lagi Liga
Champions dan satu lagi piala Spanyol, sebelum manajer berpindah ke Jerman
bersama Bayern Munich.
Di Jerman Pep berada dalam tekanan hebat. Maklum sebelum
kehadiran Pep, Bayern Munich tengah dalam euforia pasca keberhasilannya meraih
treble winner di musim sebelumnya. Meskipun berhasil membawa Munich mendominasi
Bundesliga, prestasi di Eropa tidak sesuai ekspektasi para penggemar Bayern
Munich. Ia kemudia memtuskan untuk berkarir di Inggris bersama klub kaya ambisius
Manchester City. Meskipun gagal meraih trofi perdananya di Ettihad, Pep tetap
dipertahankan klub. Dan sekarang performa Manchester City sangat menakutkan.
Sampai pekan ke-15 Liga Inggris pasukan Pep Guardiola ini belum tersentuh
kekalahan dan memuncaki klasemen Liga Inggris
Dia memang gagal mempersembahkan trofi Eropa bagi Bayern
Munich. Namun, tempatnya dalam sejarah olahraga sebagai manajer terbesar di
Spanyol sudah terjamin.
Source: footballwhispers.com
No comments:
Post a Comment